DENPASAR - Pengajuan 3 nama kandidat PJ Gubernur Bali pengganti Wayan Koster yang akan dikirim oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, antara lain Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra, Staf Khusus Bidang Keamanan dan Hukum Menteri Dalam Negeri Irjen Pol. Sang Made Mahendra Jaya, dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum.
Bila kita melirik ada selipan nama Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum, ia merupakan tokoh utama dalam daftar calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat tahun 2019–2024 untuk Jawa Barat I dari Partai Persatuan Pembangunan.
Baca juga:
Tony Rosyid: Dilema Oligarki Dukung Ganjar
|
Sumber Wikipedia klik untuk link
Sedangkan 2 nama yang lain Irjen Pol. Sang Made Mahendra Jaya dan Dewa Made Indra adalah tokoh yang berasal dari daerah Bali.
Bila kita memandang arah kebijakan dan program pemerintah Provinsi Bali yang akan dilaksanakan adalah Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali.” Yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala - niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.
Konsep ini tentu memiliki roh yang lahir dari masyarakat Bali yang memegang teguh Tri Hita Karana. Akankah ini bisa dilanjutkan selama satu tahun mendatang oleh seorang PJ Gubernur dari Kader PPP aktif yang digadang - gadang Jadi PJ Gubernur Bali.
Bila mengutip pernyataan dari I Nyoman Adi Wiryatama, ia enggan membeberkan siapa yang lebih pantas menjadi Pj gubernur Bali.
"Bagi saya, yang penting searah dengan kami dan bisa melanjutkan pembangunan yang sudah baik, menjaga ketertiban, menjaga budaya Bali dengan baik serta tidak ada masalah, " tutur politikus PDI Perjuangan itu, dikutip dari detik.com. (Ray)