Tematik Matsya Awatara' Hadir di Taman Segara Kerthi

    Tematik Matsya Awatara' Hadir di Taman Segara Kerthi
    Patung “Matsya Awatara” berbahan logam di Kawasan Bali Tourism Maritime Hub, Port of Benoa

    DENPASAR - Dr.Eng. Ir. I Wayan Kastawan, ST., MA., menginformasikan bahwa area Dumping 1 atau Area Pengembangan 1 yang terletak pada Kawasan “Bali Maritime Tourism Hub” (BMTH) di Kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, setelah setahun berlalu dibangun “Taman Segara Kerthi”seluas kurang lebih 8 hektar.

    Saat ini sedang dilaksanakan pembangunan infrastruktur dasar, seperti: sarana prasarana jalan kawasan, saluran drainase, penerangan jalan, instalasi listrik dan telekomunikasi, limbah, halte, sistem penanda, bangunan tempat suci, pos jaga, gapura candi bentar, dan beberapa landmark berupa patung dalam berbagai narasi tematik. 

    *Masterplan Area Dumping 1, Kawasan BMTH, Port of Benoa, Bali

    Patung Tematik yang baru saja terselesaikan adalah Patung dengan tema “Matsya Awatara”. Dalam ajaran agama Hindu, Matsya (Dewanagari: मत्‍स्‍य; IAST: Matsya) adalah awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa. Dalam bahasa Sanskerta, kata matsya sendiri berarti ikan. 

    Menurut mitologi Hindu, Matsya muncul pada masa Satyayuga, pada masa pemerintahan Raja Satyabrata (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu), putra Wiwaswan, Dewa Matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana air bah yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat bahtera besar. Bahtera berupa kapal kayu yang besar. (wikipedia)

    "Ide tematik ini diangkat, untuk mengingatkan kita kembali bahwa perilaku manusia dalam kehidupannya mesti menghormati alam semesta, khususnya “Segara (Laut) dan Samudera”, " ungkap Kastawan.

    Dalam konsep “Sad Kerthi” terkait upaya pemuliaan laut (Segara Kerthi) baik secara Tatwa (nilai filosofi), Etika (nilai perilaku), dan Ritual (nilai upacara) manusia Bali diharapkan memaknai, menjaga, melestarikan, memanfaatkan dan mengembangkan dalam bingkai keselarasan dengan Ruang dan Waktu : Atita (masa Lalu), Wartamana (masa Kini), serta Anagata (masa Depan). 

    Kehadiran Taman Segara Kerthi dan Patung narasi tematik Matsya Awatara, ditujukan untuk membentuk rasa tanggung jawab manusia dalam pembangunan supaya menciptakan serta memberikan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia di muka Bumi.

    Seluruh konsep dan desain “Taman Segara Kerthi” dan konsep Patung Tematik “Matsya Awatara” dikaji secara ilmiah berdasar pada nilai-nilai Budaya serta kearifan lokal Bali oleh Dr.Eng. Ir. I Wayan Kastawan, ST., MA. seorang arsitek akademisi di Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Udayana. Dalam perwujudan patung berbahan logam dilaksanakan oleh Seniman Patung “Kedux” dibawah manajerial lapangan dr. “Windu Segara” dari Tim Wahana Karya Semesta (WKS). 

    "Semoga kehadiran patung narasi tematik “Matsya Awatara” dapat menumbuhkan nilai-nilai hakiki manusia Bali untuk Keberlanjutan Alam Semesta serta sebagai persembahan karya bagi Pencipta SangHyang Widhi Wasa, " pungkasnya. (Tim)

    We ❤️ Bali Movement

    #BMTH

    #PortOfBenoa

    #AreaPengembangan1

    #TamanSegaraKerthi

    #MatsyaAwatara

    #KastawanArchitectAndPartners

    pwmbangunan bali pariwisata
    Mariza

    Mariza

    Artikel Sebelumnya

    Hakim Ingin Ada Damai, Kuasa Hukum Ragukan...

    Artikel Berikutnya

    Dampingi Wayan Koster, Kastawan Ungkap Teknologi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami